Asal-usul Istilah Teknologi
Istilah Teknologi dilihat dari asal-usulnya, berasal dari kata "tatere"Yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun). Menenun dan membangun mempuyai makna, yakni menyatukan yang berserakan
untuk dijadikan satu dengan fungsi baru.
Selama ini ada anggapan bahwa teknologi hanya berkaitan dengan mesin, secara sempit teknologi memang berarti mesin dalam bahasa sehari-hari. Hal ini pernah dikatakan oleh Evrett Rogers (1986) Technology is a disgn for instrumental that redurced uncentraly in the course effect relationship involved in achiving a Desiree outcomes.
Jika kita menyebut teknologi komunikasi bisa diartikan perangkat keras, struktur struktur organisasional, dan nilai sosial yang dikoleksi, diproses, serta menjadi pertukaran individu dan lainnya.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk teknologi. Tanpa ada teknologi dalam arti hardware, manusia itu penentu segala bentuk perkembangan di masyarakatnya. Jika teknologi hardware diartikan sebagai perangkat yang mendukung manusia dalam aktivitasnya, maka individu itu pula yang menentukan aktivitasnya. Inilah yang dinamakan manusia teknologi. Dalam hal ini, kita tiak akan terlibat pembicaraan terlalu jauh, apakah teknologi adalah manusia itu sendiri atau yang diciptakan manusia, tetapi kita lebih fokus pada kenyataan bahwa teknologi diciptakan oleh manusia sebagai makhluk teknologi.
Determinisme Teknologi
Secara asal kata determinisme berasal dari kata determinare "dalam bahasa latin". Determinaresecara sederhana bisa diartikan menentukan atau menetapkan batas/membatasi. Jika diartikan secara lebih luas bisa berarti, bahwa ada faktor lain yang membatsi. Apabila dikaitkan dengan keberadaan manusia, berarti ada faktor lain diluar mereka yang menetukan keadaan hidup dan perilaku (fisik, geografis, psikologis, ekonomis, politis, dan lain-lain) Bisa juga ada hukum sebab-akibat dari setiap peristiwa.
Istilah determinisme Teknologi dilakukan oleh thorentein velben (1857-1929) Baginya teknologi itu otonom dan independen atau tidak dipengaruhi hal lain. Meskipun independen, namun dalam perkembangannya memberikan pengaruh kuat pada kehidupan masyarakat. Karna pengaruh nya itu, teknologi menghasilkan sifat khusus masyarkat, yakni terpengaruh atau beradaptasi dengan teknologi tersebut.
Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi
Arti dari istilah teknologi kpomunikasi dan teknologi informasi sering kali dianggap sama. Padahal , keduanya mempunyai perbedaan makna. Sebagaimana yang dikatakan Everett M. Rogers (1986), teknologi komunikasi berarti peralatan perangkat keras, struktur-struktur organisasional, dan nilai sosial dengan mana individu-individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain. Sementara itu, teknologi informasi berarti semua hal yang mencakup sistem-sistem komunikasi, seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah, penyiaran bertenaga rendah (low power broadcasting), komputer (termasuk personal komputer dan komputer genggam baru), dan televisi (termasuk video disk dan video tape cassete) (Ely,1982). Definisi teknologi informasi juga menunjuk pada teknologi modern, seperti smartphone,teleconference, videocall, dan bentuk alat komunikasi lainnya.
Bisa dikatakan bahwa teknologi komunikasi itu mempunyai cakupan arti lebih luas yakni mencakup perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (software). Sementara teknologi informasi mencakup makna lebih sempit yakni perangkat kerasnya saja.
Pesan yang Dibawa Teknologi Komunikasi
Berbagai dampak yang ditimbulkan telnu itu, disebabkan adanya pesan yang dibawa teknologi komunikasi. Menurut Everret M. Rogers (1986), pesan yang dibawa teknologi bisa mendidik penggunanya untuk Melakukan Demasifikasi; Menyesuaikan Diri; Meningkatkan intertaksi.
1. Melakukan Demasifikasi
Jika ditinjau awal katanya, kata desmafikasi berawalan "de" yang berati meniadakan. Sementara itu, massifikasi berasal dari kata "Massal" maka, desmafikasi berati tidak massal alias individual (personal)
kata massifikasi dan personal sering kali dikaitkan dengan kontrol pesan. Ini berarti bahwa dalam massifikasi yang mengontrol pesan adalah produser informasi, seperti penerbit surat kabar, pengelola televisi, dan pemiliki radio. Khalayak hanya pasrah pada berita yang disiarkan.
2. Menyesuaikan Diri
Tuntutan berperilaku global membuat para pengguna teknologi komunikasi tidak bisa di tawar-tawar lagi. Sebab, hanya dengan berperilaku seperti itulah mereka bisa berinteraksi secara proporsional dengan para pemakai teknologi komunikasi lainnya. Dengan kata lain, meskipun tidak tergantung dengan pihak lain dalam berkomunikasi, mereka sangat dituntut untuk berperilaku global. Dengan demikian berperilaku global, seseorang telah dianggap mampu menyesuaikan diri, yang berarti juga akan mengikuti berbagai standarisasi dalam dunia global itu pula.
3. MeningkatkIntertaksi
Dengan penguasaan teknologi, seseorang bisa
a. berhubungan dengan individu di daerah/negara lain dengan depat
b. menyalurkan aspirasi dan ekspresi yang pada gilirannya menjadikan mereka akrab satu sama lain
c. mengakses hasil-hasil kebudayaan yang muncul di berbagai daerah/negara
d. menigkatkan partisipasi mereka dalam kehidupan sosial politik yang menyangkut seluruh daerah/negara.
Pesan yang dibawa teknologi telah membawa berbagai perubahan sikap dan prulaku masyarakat. Perubahan yang terjadi di masyarakat tentu saja sangat berbeda satu sama lain tergantung pada karakteristik masyarakat, tingkat melek Pendidikan, dan kepentingan masyarakat teknologi.
Pendekatan Dalam Mempelajari Teknologi Komunikasi
Perkembangan teknologi komunikasi tentu saja menimbulkan berbagai respons masyarakat. Namanya juga respons, ada yang positif dan juga negatif tergantung dari sudut pandang saat memandangnya. Kaitannya dengan respons, teknologi komunikasi memunculkan berbagai pendekatan, Tentu saja, masig-masing pendekatan itu berbeda, juga sangat tergantung kepentingan, latar belakang, konteks zaman dan lingkungannya, dimana manusia itu berada.
1. Dystopian
Dystopian berasal dari kata dystopia. kata dystopian berarti pengikut atau pendukung aliran, pendaoat atau penganjur dystopia.Dystopia itu kebalikan dari utopia. Utopia secara singkat beraryi khayalan tentang masa depan atau segala sesuatu yang agak sulit untuk diwujudkan. Jika utopia diartkan sebagai gambaran masyarakat masa depan yang lebih cerah, maju, dan bagus (yang hanya menjadi khayalan) maka dystopia diartikan sebagai gambaran masa depan yang lebih buruk dari mas kini.
Dystopia adalah aliran yang sangat hati-hati dan bersikap hati-hati untuk tak mengatakan curiga atau berprasangka negatif tergadap teknologi. kelompok ini beranggapan, bahwa dampak yang ditimbulkan dari teknologi biasanya mengacaukan kehidupam sosial dan politik, Makanya, aliran ini mengkritik habis dampak negatif teknologi. Teknologi itu hanya membawa dampak negatif saja.
Tokoh-tokoh aliran ini antara lain; Edmund Husserl, martin Heidegger, David Thoreau, Hannah Arendt, dan Benjamin Barber.
2. Neo-Futuris
Aliran ini merupakan refleksi dari warisan tak terkendali dari gelombang pertama futurisme. Akibat perkembangan teknologi, muncul suatu keyakinan yang tidak kritis, yaitu penerimaan terhadap hal-hal baru dan teknologi high speed. Hal -hal baru ini mempunyai kekuatan -kekuatan yang menggilas semua yang melewatinya, dan meletakkan dasar kerja masa depan dengan penuh harapan. Tokoh-tokoh pendukungnya adalah Jhon Naisbitt, Globa Paradox, Alvin TofflerRichard Groper, Nicholas Negroponte.
3. Tekno-Realis
Tekno-Realis adalah aliran penengah antara Dystopian dan neo-futuris. Aliran ini mencoba menjembatani antara pesimisme atas dampak dari tekologki dan harapan muluk masa depan ideal yang bisa dicapai dengan teknologi. Aliran ini mencoba realistis, tetapi juga tidak mengingkari adanya harapan baru di masa datang akan keberadaan teknologi.
Teknologi itu sebuah keniscayaan, tetapi juga tidak perlu " mendewakan ". Namun begitu, media sosial telah menjauhkan yang dekat. Seseorang yang secara personal bisa bicara dari hati-kehati, bertemu, bercanda sekarang audah jarang dilakukan. Sisi manusia yang dibangun dengan bertemu langsung sudah mulai pudar. Tentu ini tidakk berarti bahwa teknologi tak penting bukan itu, tetapi bagaimana pun teknologi juga telah "menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh".
Komentar
Posting Komentar