A Teknologi Sarat Nilai
Teknologi juga sebagai sarat nilai, dengan nilai tertentu (highly, valeu-loaded) dapat menganggu kemapanan manusia yang berepengaruh pada perkembngan peradaban manusia. Kondisi dilematis itu setidaknya bisa di jelaskan dalam uraian sebagai berikut:
1. Tidak ada negara yang kuasa menahan kemajuan teknologi
Teknologi akan merembet di segala bidang yang ada dalam kehidupan manusia, jadi negara pun tidak bisa menolak teknologi.
2. Teknologi berkembang dengan sangat cepat sampai melampaui kesadaran manusia
3. Manusia bisa berperan aktif dan pasif dalam menerima teknologi
4. Manusia tidak akan bisa menyalahkan teknologi, jika manusia menyalahkan teknologi maka terbukti manusia tidak siap menerima dampak saat ini teknologi.
5. Teknologi tidak dapat di beli oleh siapapun
6. Masyarakat maju karna adanya teknologi
B Dampak Teknologi Komunikasi
Beberapa dampak negatif teknologi menurut E.B. Parker (1973) dalam “Technological Change and the Mass Media” sebagaimana dimuat dalam buku Handbook of Communication (Nasution,1989) antara lain:
Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyediaan, dan pemanfaatan informasi
* Tidak meratanya distribusi informasi
* Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif
* Terjadinya polusi informasi
* Terjadinya invasi terhadap privacy
* Timbulnya permasalahan tentang hak cipta
1. Dampak sosial
Teknologi mengatasi ruang dan waktu
Teknologi komunikasi mengatasi ruang dan waktu. Saat ini orang berbicara dengan orang lain tidak akan terbatas pada ruang. Artinya, dimana pun orang berada asal terjangkau teknologi, komunikasi tetap bisa dilakukan. Tembok tinggi dan gedung-gedung mencakar langit tak menjadi halangan berkomunikasi. Semua karena adanya dukungan dari teknologi komunikasi.
Dampak pengaruh perkembangan sosial dan emosi
Media massa, juga bisa membawa sebuah pengaruh terhadap sebuah perkembangan social dan juga emosi seorang remaja, atau peran dalam perkembangan emosi remaja dalam hal ini setiap remaja memang memiliki sisi perkembangan nya masing-masing, ada anak yang mudah terpengaruh namun ada juga yang tidak mudah dipengaruhi.
Hal tersebut juga ditentukan dari diri sendiri dan cara orang tua memebrikan pengertian pada anaknya. Untuk itu pengaruh perkembangan emosi dan juga social ini akan sangat berpengaruh.
Malas belajar
Media massa erat hubungannya dengan media social yang saat ini memang tengah digandrungi oleh hampir semua kalangan masyarakat, mulai dari orang dewasa, remaja sampai dengan anak-anak.
Untuk itu hal yang paling memberikan pengaruh tidak baik adalah dengan sifat remaja yang sudah mulai malas belajar dikarenakan adanya pengaruh yang kuat dari media massa, sehingga konsentrasi anak pun akan terganggu dan membuat prestasinya bisa menurun, hal ini juga berlaku untuk para remaja yang sangat addict terhadap media sosial
Malas berkomunikasi
Pengaruh yang paling signifikan akan hadirnya media massa ini adalah dengan seorang remaja yang menjadi sulit berkomunikasi pada dunia nyata, karena sudah merasa nyaman hidup pada dunia maya yang sedang dilakukannya, hal yang paling bisa menganggu anak anak juga dari kegiatan belajar dan juga kemampuan tutur bahasanya akan sangat mengalami kesulitan. atau faktor psikologis dalam masalah sosial
Tidak menyadari akan lingkungan
Seorang anak yang sudah terpengaruh dengan media massa akan sangat sulit melakukan adaptasi dengan lingkungannya, sehingga hal tersebut juga akan sangat membuat mereka sulit menyadari akan lingkungan yang sebenarnya mereka hadapi, karena para remaja ini malah akan semakin banyak menghabiskan waktu mereka di internet, sehingga hal ini dikhawatirkan bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari para remaja tersebut.
Manusia Mulai Akrab dengan Benda Banyak diantara mereka sibuk dengan gadget-nya sendiri-sendiri meskipun secara fisik berkumpul. Bahkan di era sekarang masyarakat terkena gejala nomophobia (no mobile phone phobia). Karna ketergantungab pada smartphone sangat tinggi, orang menjadi gelisah,cemas, dan tidak bisa tenang jika smartphone nya ketinggalan di rumah.
Ketergantungan Tinggi pada Teknologi
Saling ketergantungan antar manusia sudah mulai menurun. Orang tidak lagi menggantungkan kebutuhan nya pada orang lain. Ketergantungan yang tinggi manusia pada teknologi, mengakibatkan miskinnya pergaulan sosial dengan sesama. Ia cenderung menjadi manusia individualis, karena secara individu keberadaan teknologi telah memenuhi semua kebutuhannya. Padahal, secara sosial manusia perlu bergaul karena ada banyak manfaat yang bisa di dapatkan.
2. Dampak Budaya
Budaya seragam
Teknologi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar komunitas, kelompok, bahkan negara begitu cepat. Untuk itu saling mempengaruhi dan pertukaran antar kelompok tidak bisa dihindari. Antara kelompok itu bisa saling belajar, saling mengadopsi satu sama lain, bahkan bisa melenyapkan atau mendominasi. Akibatnya, sangat mungkin budaya menjadi seragam.
Marshall Mcluhan pernah mengatakan dunia ini sebagai global village(kampung global). Kampung global terjadi karena penyebaran informasi antar negara hampir tak terbatas. Pesan-pesan yang terjadi pada fenomena global village di atas bisa dipercepat penyebaraan nya dengan perantaraan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi menyebabkan penyebaran terjadi secara cepat,seragam dan tak terbendung.
Imperialisme Budaya
Teknologi komunikasi juga memunculkan imperialisme budaya. Jika kolonialisme itu penjajahan suatu negara ke negera lain dengan menduduki secara fisik, imperialisme bisa dikataan penjajahan terselubung. Imperialisme budaya dilakukan negara maju ke negara berkembang yang membuat negara tersebut menjadi tergantung. Teknologi memungkinkan imperlialisme budaya menjadi nyata.
Imperialisme budaya juga sangat kelihatan saat generasi muda indonesia gandrung dengan budaya korea. Melalui film-film, budaya korea masuk secara perlahan-lahan di indonesia. Bisa jadi pengaruh pada diri seseorang itu dilakukan secara sadar atau tidak sadar.
Lunturnya Cinta Budaya Sendiri
Imperialisme budaya akan menciptakan budaya seragam, akibat selanjutnya adalah mulai lunturnya budaya sendiri. Kita bisa ambil contoh negara berkembang, seperti Indonesia.
Buktinya dalam penggunaan bangsa bahasa indonesia. Banyak orang lebih bangga memakai bahasa nasional dan belum tentu semua orang bisa menguasai bahasa asing itu. Lebih menyukai film luar negeri di banding film indonesia, karna pengaruh dari perkembangan teknologi media massa.
3. Dampak Ekonomi
Kapitalisme Global
Ini didukung dengan kecemderungan menyerahkan distribusi barang ke pasar. Artinya, fenomena munculnya kebebasan pasar dan pasarlah yang berperan dalam distribusi barang serta jasa. Ini berarti peran pemerintah yng selama ini menentukan kebijakan sedikit demi sedikit di kurangi.
Jika di lihat dari sisi negara berkembang, keadaan ini jelas merugikan. Contohnya saja lebih banyak barang yang masuk dari pada barang keluar. Banyak anak muda yang menggunakan produk luar negeri di banding produk negara sendiri. Tentu saja ini harus menjadi cambuk untuk menyongsong era teknolohi komunikasi kian pesat dengan dampak kapitalisme yang kian dahsyat. Jika tidak, indonesia akan dipermainkan oleh teknologi komunikasi yang juga berarti dipermainkan oleh kapitalisme global.
Industrialisasi
Harus di akui, teknologi komunikasi akan menciptakan atau mempercepat industrilisasi, artinya, aspek produksi yang mengandalkan mesin akan menjadi pilihan utama, sementara manusia hanya operatornya. Ini berarti akan ad peningkatan produktivitas industri, baik teknologi maupun aspek produksk itu sendiri.
Industralisasi akhirnya menciptakan peluang-peluang baru yang semakin memudahkan bisnis bagi manusia. Misalnya, teknologi akan memudahkan konsumen melakukan kontk langsung dengan pabrik, sehingga ada pelayanan lebih cepat dan efesien. Industri berat yang memakai jasa teknologi komunikasi itu, akhirnya juga di pakai untum menyebarkan informasi yang dicetak industri berat. Jadi ibarat sebuah lingkaran, terjadi kerjasama antara teknologi komunikasi dengan industrialisasi.
Efisiensi Biaya
Teknologi memang tidak murah. Untuk mengembangkan ia membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun demikian, biaya tidak sedikit ini nantinya, akan digantikan dengan efesiensi biaya yang relatif menguntungkan. Dalam teknologi beraku hukum tidak ada yang gratis, alias semua membutuhkan biaya.
Biaya operasional juga akan lebih rendah. Bisnis yang berbasis Information Communication Technology (ICT) akan mempermudah transaksi bisnis perusahaan atau individu. Perusahaan jug akan lebih mudah melakukan pembayaran apapun hanya dengan berbasis ICT. Persaingan dunia kerja semakin berat dan ketat, bnyak dibutuhkan keterampilan pekerjaan dan juga pengetahuan yang mencukupi. Keterampilan penguasaan teknologi komunikasi dan produksi sangat dibutuhkan. Ini semua akan semakin membuay efesiensi biaya dan waktu menjadi kenyataann
4. Dampak politik
Demokratisasi
Yang diakibatkan oleh teknologi komunikasi juga membuka mata banyak pihak di negara berkembang akan pentingnya partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Negara indonesia awalnya memakai sistem demokrasi tidak langsung, akhirnya menerima sistem pemilihan langsung. Ini jelas dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kian meningkat dan itu semua di akibatkan oleh teknologi komunikasi media massa.
Pada Era sekarang semakin transparan kaitannya dengan demokratisasi. Hampir semua negara di dunia melaksanakan sistem demokratisasi. Apalagi sistem teknologi komunkasi kian canggih dan memudahkan akses, internet mempercepat alih fungsu sistem politik otoriter ke sistem demokratisasi.
Penjajahan Politik
Yang di maksud adalah sebuah negara yang mengadopsi sistem politik negara lain bisa dikatakan terjajah secara politik. Tentu saja bukan secara fisim namun penjajahan ini bisa dikatakan adanya ketergantungan dalam sistem politik antar negara.
Bahkan teknologi komunikasi telah menjajah negara berkembang beserta politiknya. Saat negara berkembang punya ketergantungan pada teknologi negara maju, saat itu pula informasi yang masuk ke dalam pikirannya secara sepihak. Negara maju tentu saja menikmati penjajahan ini karena secara politik,ekonomi, dan budaya menguntungkan. Ketergantungan politik pada negara maju akan mengakibatkan ketergantungan secara ekonomi pula.
Transparansi Politik
Teknologi komunikasi media massa telah menumbuhkan transparans politik. Teknologi telah mampu mengungkap selama ini yang tersembunyi dari publik. Siapapun yang menjadi penjabat publik tidak akan bisa bersembunyi atau menyembunyikan kecurangan dimata publik. Teknologi media massa bahkan bisa dikatakan berfungsi sebagai mata dan telingan masyarakat.
C. Antisipasi Dampak
Terhadap dampak positif, tentu saja kita tidak perlu risau. Namun sebaliknya pasti ada dampak negatifnya, sebaiknya kita sebagai anak muda mampu mengantisipasi dampak buruk tersebut.
Literasi Teknologi
Bisa diartikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengatur dan menilai teknologi yang melibatkan proses dan ilmu pengetahuan dalam usaha memecahkan masalah serta memperluas kemampuan manusia. Dalam bahasa lain adalah kesadaran pengguna atas teknologi beserta dampak yang ditimbulkannya.
Literasi sangat perlu dilakukan karena teknologi sering tidak manusiawi. Jika sesorang salah dalam memanfaatkan teknologi, tanpa ampun teknologi itu tidak bisa di ajak kompromi. Teknologi juga tidak bebas nilai. Artinya, teknologi selalu membawa esan tertentu yang belum tentu cocok dengan kebiasaan yang selama inj ada pada pengguna. Teknologi juga membawa pesan terselubung. Di sinilah pentinganya literasi teknologi agar manusia tidak hanyut begitu saja atas apa yang disajikan. Masyarakat harus dibuat sadar, bahwa teknologu harus dimanfaatkan deng sebaik-baiknya dn bijak
Peran pemerintah
Pemerintah jelas punya daya paksa yang kuat untuk mengantisipasi damak negatif teknologi komunikasi tersebut. Misalnya pemerintah bisa menerbitkan aturan-aturan tertentu yang ditanggap membahayakan masyarakat, salah satunya adalah memblokir situs-situs terlarang.
Kesadaran masyarakat
Konsep yang menyerahkan segala sesuatu pada masyarakat bisa dikategorikan menjadi dua hal:
Pertama konsep yang menganggap bahwa masyarakat itu faktor penentu, sehingga apa yang terjadi tergantung pada masyarakat. Kedua, kelompok yang mengatakan bahwa antisipasi dampak teknologi sangat tergantung manusia itu tak lain konsep apatis. Bukan sebuah kepercayaan pada kemampuan manusia, tetapi sudh tidak ditemukan cara untuk menyelesaikan dampak negtif teknologi.
Namun demikian, sadar atau tidak faktor kesadaran masyarakat memang memegang peranan penting. Kesadaran masyarakat akan dampak negatif teknologi akan tumbuh menjadi baik, berbanding lurus dengan tikat pendidikannya. Jika pendidikan sudah baik dan maju, maka kesadaran juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya. Pemerintah memegang peranan penting. Artinya pemerintah berkewajiban menyediakan fasilitas yang mencukupi untuk menunjang pendidikan masyarakat.
"Orang yang sering menggunakan internet, seringkali sadar bahwa kadang-kadang mereka berutrusan denga apa yang disebut realitas maya(virtual reality). Realitas maya, seperti yang ditulis Mark Slouka, merujuk pada lingkungan yang “menyelubungi” atau “Menghidupkan secara sensual”, yang dimasuki individu dengan cara menghubungkan dirinya dengan jaringan komputer yang sangat beasr atau disebut internet. Artinya: orang yang mengakses internet sadar bahwa kadang internet dapat menimbulkan ilusi bagi mereka. Tapi seringkali banyak orang tak bisa membedakan antara ilusi dengan dunia nyata."
Daftar pustaka : Nurudin.2018.Perkembangan Teknologi Komunikasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Teknologi juga sebagai sarat nilai, dengan nilai tertentu (highly, valeu-loaded) dapat menganggu kemapanan manusia yang berepengaruh pada perkembngan peradaban manusia. Kondisi dilematis itu setidaknya bisa di jelaskan dalam uraian sebagai berikut:
1. Tidak ada negara yang kuasa menahan kemajuan teknologi
Teknologi akan merembet di segala bidang yang ada dalam kehidupan manusia, jadi negara pun tidak bisa menolak teknologi.
2. Teknologi berkembang dengan sangat cepat sampai melampaui kesadaran manusia
3. Manusia bisa berperan aktif dan pasif dalam menerima teknologi
4. Manusia tidak akan bisa menyalahkan teknologi, jika manusia menyalahkan teknologi maka terbukti manusia tidak siap menerima dampak saat ini teknologi.
5. Teknologi tidak dapat di beli oleh siapapun
6. Masyarakat maju karna adanya teknologi
B Dampak Teknologi Komunikasi
Beberapa dampak negatif teknologi menurut E.B. Parker (1973) dalam “Technological Change and the Mass Media” sebagaimana dimuat dalam buku Handbook of Communication (Nasution,1989) antara lain:
Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyediaan, dan pemanfaatan informasi
* Tidak meratanya distribusi informasi
* Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif
* Terjadinya polusi informasi
* Terjadinya invasi terhadap privacy
* Timbulnya permasalahan tentang hak cipta
1. Dampak sosial
Teknologi mengatasi ruang dan waktu
Teknologi komunikasi mengatasi ruang dan waktu. Saat ini orang berbicara dengan orang lain tidak akan terbatas pada ruang. Artinya, dimana pun orang berada asal terjangkau teknologi, komunikasi tetap bisa dilakukan. Tembok tinggi dan gedung-gedung mencakar langit tak menjadi halangan berkomunikasi. Semua karena adanya dukungan dari teknologi komunikasi.
Dampak pengaruh perkembangan sosial dan emosi
Media massa, juga bisa membawa sebuah pengaruh terhadap sebuah perkembangan social dan juga emosi seorang remaja, atau peran dalam perkembangan emosi remaja dalam hal ini setiap remaja memang memiliki sisi perkembangan nya masing-masing, ada anak yang mudah terpengaruh namun ada juga yang tidak mudah dipengaruhi.
Hal tersebut juga ditentukan dari diri sendiri dan cara orang tua memebrikan pengertian pada anaknya. Untuk itu pengaruh perkembangan emosi dan juga social ini akan sangat berpengaruh.
Malas belajar
Media massa erat hubungannya dengan media social yang saat ini memang tengah digandrungi oleh hampir semua kalangan masyarakat, mulai dari orang dewasa, remaja sampai dengan anak-anak.
Untuk itu hal yang paling memberikan pengaruh tidak baik adalah dengan sifat remaja yang sudah mulai malas belajar dikarenakan adanya pengaruh yang kuat dari media massa, sehingga konsentrasi anak pun akan terganggu dan membuat prestasinya bisa menurun, hal ini juga berlaku untuk para remaja yang sangat addict terhadap media sosial
Malas berkomunikasi
Pengaruh yang paling signifikan akan hadirnya media massa ini adalah dengan seorang remaja yang menjadi sulit berkomunikasi pada dunia nyata, karena sudah merasa nyaman hidup pada dunia maya yang sedang dilakukannya, hal yang paling bisa menganggu anak anak juga dari kegiatan belajar dan juga kemampuan tutur bahasanya akan sangat mengalami kesulitan. atau faktor psikologis dalam masalah sosial
Tidak menyadari akan lingkungan
Seorang anak yang sudah terpengaruh dengan media massa akan sangat sulit melakukan adaptasi dengan lingkungannya, sehingga hal tersebut juga akan sangat membuat mereka sulit menyadari akan lingkungan yang sebenarnya mereka hadapi, karena para remaja ini malah akan semakin banyak menghabiskan waktu mereka di internet, sehingga hal ini dikhawatirkan bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari para remaja tersebut.
Manusia Mulai Akrab dengan Benda Banyak diantara mereka sibuk dengan gadget-nya sendiri-sendiri meskipun secara fisik berkumpul. Bahkan di era sekarang masyarakat terkena gejala nomophobia (no mobile phone phobia). Karna ketergantungab pada smartphone sangat tinggi, orang menjadi gelisah,cemas, dan tidak bisa tenang jika smartphone nya ketinggalan di rumah.
Ketergantungan Tinggi pada Teknologi
Saling ketergantungan antar manusia sudah mulai menurun. Orang tidak lagi menggantungkan kebutuhan nya pada orang lain. Ketergantungan yang tinggi manusia pada teknologi, mengakibatkan miskinnya pergaulan sosial dengan sesama. Ia cenderung menjadi manusia individualis, karena secara individu keberadaan teknologi telah memenuhi semua kebutuhannya. Padahal, secara sosial manusia perlu bergaul karena ada banyak manfaat yang bisa di dapatkan.
2. Dampak Budaya
Budaya seragam
Teknologi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi antar komunitas, kelompok, bahkan negara begitu cepat. Untuk itu saling mempengaruhi dan pertukaran antar kelompok tidak bisa dihindari. Antara kelompok itu bisa saling belajar, saling mengadopsi satu sama lain, bahkan bisa melenyapkan atau mendominasi. Akibatnya, sangat mungkin budaya menjadi seragam.
Marshall Mcluhan pernah mengatakan dunia ini sebagai global village(kampung global). Kampung global terjadi karena penyebaran informasi antar negara hampir tak terbatas. Pesan-pesan yang terjadi pada fenomena global village di atas bisa dipercepat penyebaraan nya dengan perantaraan teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi menyebabkan penyebaran terjadi secara cepat,seragam dan tak terbendung.
Imperialisme Budaya
Teknologi komunikasi juga memunculkan imperialisme budaya. Jika kolonialisme itu penjajahan suatu negara ke negera lain dengan menduduki secara fisik, imperialisme bisa dikataan penjajahan terselubung. Imperialisme budaya dilakukan negara maju ke negara berkembang yang membuat negara tersebut menjadi tergantung. Teknologi memungkinkan imperlialisme budaya menjadi nyata.
Imperialisme budaya juga sangat kelihatan saat generasi muda indonesia gandrung dengan budaya korea. Melalui film-film, budaya korea masuk secara perlahan-lahan di indonesia. Bisa jadi pengaruh pada diri seseorang itu dilakukan secara sadar atau tidak sadar.
Lunturnya Cinta Budaya Sendiri
Imperialisme budaya akan menciptakan budaya seragam, akibat selanjutnya adalah mulai lunturnya budaya sendiri. Kita bisa ambil contoh negara berkembang, seperti Indonesia.
Buktinya dalam penggunaan bangsa bahasa indonesia. Banyak orang lebih bangga memakai bahasa nasional dan belum tentu semua orang bisa menguasai bahasa asing itu. Lebih menyukai film luar negeri di banding film indonesia, karna pengaruh dari perkembangan teknologi media massa.
3. Dampak Ekonomi
Kapitalisme Global
Ini didukung dengan kecemderungan menyerahkan distribusi barang ke pasar. Artinya, fenomena munculnya kebebasan pasar dan pasarlah yang berperan dalam distribusi barang serta jasa. Ini berarti peran pemerintah yng selama ini menentukan kebijakan sedikit demi sedikit di kurangi.
Jika di lihat dari sisi negara berkembang, keadaan ini jelas merugikan. Contohnya saja lebih banyak barang yang masuk dari pada barang keluar. Banyak anak muda yang menggunakan produk luar negeri di banding produk negara sendiri. Tentu saja ini harus menjadi cambuk untuk menyongsong era teknolohi komunikasi kian pesat dengan dampak kapitalisme yang kian dahsyat. Jika tidak, indonesia akan dipermainkan oleh teknologi komunikasi yang juga berarti dipermainkan oleh kapitalisme global.
Industrialisasi
Harus di akui, teknologi komunikasi akan menciptakan atau mempercepat industrilisasi, artinya, aspek produksi yang mengandalkan mesin akan menjadi pilihan utama, sementara manusia hanya operatornya. Ini berarti akan ad peningkatan produktivitas industri, baik teknologi maupun aspek produksk itu sendiri.
Industralisasi akhirnya menciptakan peluang-peluang baru yang semakin memudahkan bisnis bagi manusia. Misalnya, teknologi akan memudahkan konsumen melakukan kontk langsung dengan pabrik, sehingga ada pelayanan lebih cepat dan efesien. Industri berat yang memakai jasa teknologi komunikasi itu, akhirnya juga di pakai untum menyebarkan informasi yang dicetak industri berat. Jadi ibarat sebuah lingkaran, terjadi kerjasama antara teknologi komunikasi dengan industrialisasi.
Efisiensi Biaya
Teknologi memang tidak murah. Untuk mengembangkan ia membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun demikian, biaya tidak sedikit ini nantinya, akan digantikan dengan efesiensi biaya yang relatif menguntungkan. Dalam teknologi beraku hukum tidak ada yang gratis, alias semua membutuhkan biaya.
Biaya operasional juga akan lebih rendah. Bisnis yang berbasis Information Communication Technology (ICT) akan mempermudah transaksi bisnis perusahaan atau individu. Perusahaan jug akan lebih mudah melakukan pembayaran apapun hanya dengan berbasis ICT. Persaingan dunia kerja semakin berat dan ketat, bnyak dibutuhkan keterampilan pekerjaan dan juga pengetahuan yang mencukupi. Keterampilan penguasaan teknologi komunikasi dan produksi sangat dibutuhkan. Ini semua akan semakin membuay efesiensi biaya dan waktu menjadi kenyataann
4. Dampak politik
Demokratisasi
Yang diakibatkan oleh teknologi komunikasi juga membuka mata banyak pihak di negara berkembang akan pentingnya partisipasi rakyat dalam pemerintahan. Negara indonesia awalnya memakai sistem demokrasi tidak langsung, akhirnya menerima sistem pemilihan langsung. Ini jelas dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kian meningkat dan itu semua di akibatkan oleh teknologi komunikasi media massa.
Pada Era sekarang semakin transparan kaitannya dengan demokratisasi. Hampir semua negara di dunia melaksanakan sistem demokratisasi. Apalagi sistem teknologi komunkasi kian canggih dan memudahkan akses, internet mempercepat alih fungsu sistem politik otoriter ke sistem demokratisasi.
Penjajahan Politik
Yang di maksud adalah sebuah negara yang mengadopsi sistem politik negara lain bisa dikatakan terjajah secara politik. Tentu saja bukan secara fisim namun penjajahan ini bisa dikatakan adanya ketergantungan dalam sistem politik antar negara.
Bahkan teknologi komunikasi telah menjajah negara berkembang beserta politiknya. Saat negara berkembang punya ketergantungan pada teknologi negara maju, saat itu pula informasi yang masuk ke dalam pikirannya secara sepihak. Negara maju tentu saja menikmati penjajahan ini karena secara politik,ekonomi, dan budaya menguntungkan. Ketergantungan politik pada negara maju akan mengakibatkan ketergantungan secara ekonomi pula.
Transparansi Politik
Teknologi komunikasi media massa telah menumbuhkan transparans politik. Teknologi telah mampu mengungkap selama ini yang tersembunyi dari publik. Siapapun yang menjadi penjabat publik tidak akan bisa bersembunyi atau menyembunyikan kecurangan dimata publik. Teknologi media massa bahkan bisa dikatakan berfungsi sebagai mata dan telingan masyarakat.
C. Antisipasi Dampak
Terhadap dampak positif, tentu saja kita tidak perlu risau. Namun sebaliknya pasti ada dampak negatifnya, sebaiknya kita sebagai anak muda mampu mengantisipasi dampak buruk tersebut.
Literasi Teknologi
Bisa diartikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengatur dan menilai teknologi yang melibatkan proses dan ilmu pengetahuan dalam usaha memecahkan masalah serta memperluas kemampuan manusia. Dalam bahasa lain adalah kesadaran pengguna atas teknologi beserta dampak yang ditimbulkannya.
Literasi sangat perlu dilakukan karena teknologi sering tidak manusiawi. Jika sesorang salah dalam memanfaatkan teknologi, tanpa ampun teknologi itu tidak bisa di ajak kompromi. Teknologi juga tidak bebas nilai. Artinya, teknologi selalu membawa esan tertentu yang belum tentu cocok dengan kebiasaan yang selama inj ada pada pengguna. Teknologi juga membawa pesan terselubung. Di sinilah pentinganya literasi teknologi agar manusia tidak hanyut begitu saja atas apa yang disajikan. Masyarakat harus dibuat sadar, bahwa teknologu harus dimanfaatkan deng sebaik-baiknya dn bijak
Peran pemerintah
Pemerintah jelas punya daya paksa yang kuat untuk mengantisipasi damak negatif teknologi komunikasi tersebut. Misalnya pemerintah bisa menerbitkan aturan-aturan tertentu yang ditanggap membahayakan masyarakat, salah satunya adalah memblokir situs-situs terlarang.
Kesadaran masyarakat
Konsep yang menyerahkan segala sesuatu pada masyarakat bisa dikategorikan menjadi dua hal:
Pertama konsep yang menganggap bahwa masyarakat itu faktor penentu, sehingga apa yang terjadi tergantung pada masyarakat. Kedua, kelompok yang mengatakan bahwa antisipasi dampak teknologi sangat tergantung manusia itu tak lain konsep apatis. Bukan sebuah kepercayaan pada kemampuan manusia, tetapi sudh tidak ditemukan cara untuk menyelesaikan dampak negtif teknologi.
Namun demikian, sadar atau tidak faktor kesadaran masyarakat memang memegang peranan penting. Kesadaran masyarakat akan dampak negatif teknologi akan tumbuh menjadi baik, berbanding lurus dengan tikat pendidikannya. Jika pendidikan sudah baik dan maju, maka kesadaran juga akan tinggi, begitu juga sebaliknya. Pemerintah memegang peranan penting. Artinya pemerintah berkewajiban menyediakan fasilitas yang mencukupi untuk menunjang pendidikan masyarakat.
"Orang yang sering menggunakan internet, seringkali sadar bahwa kadang-kadang mereka berutrusan denga apa yang disebut realitas maya(virtual reality). Realitas maya, seperti yang ditulis Mark Slouka, merujuk pada lingkungan yang “menyelubungi” atau “Menghidupkan secara sensual”, yang dimasuki individu dengan cara menghubungkan dirinya dengan jaringan komputer yang sangat beasr atau disebut internet. Artinya: orang yang mengakses internet sadar bahwa kadang internet dapat menimbulkan ilusi bagi mereka. Tapi seringkali banyak orang tak bisa membedakan antara ilusi dengan dunia nyata."
Daftar pustaka : Nurudin.2018.Perkembangan Teknologi Komunikasi.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Komentar
Posting Komentar